Berita

Rakor Komir : Evaluasi Kinerja Dalam Peningkatan Pengelolaan Alokasi Air dan Kapasitas Kelembagaan Irigasi

Pangkalpinang - Dinas PUPRPRKP terus berkomitmen mendukung dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi, terutama meningkatkan infrastruktur sistem irigasi yang ada pada daerah irigasi kewenangan provinsi.

Menyikapi kondisi itu Dinas PUPRPRKP menggelar Rapat Koordinasi Komir Evaluasi kinerja Komisi Irigasi Dalam Peningkatan Pengelolaan Alokasi Air dan Kapasitas Kelembagaan Irigasi di Swiss BelHotel, pada Selasa (28/11/2023).

Ketua Tim Pelaksana Komisi Irigasi Ferry Insani menilai ada beberapa tantangan terbesar dalam pengembangan infrastruktur irigasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

“beberapa tantangan diantaranya pertama terkait ketersediaan lahan/alih fungsi lahan, kedua ketersediaan air atau tampungan air irigasi dan ketiga SDM-nya itu sendiri dalam minat mengelola lahan irigasi,”katanya.

Ia juga berharap pada pertemuan ini  pemanfaatan sumber daya air untuk masyarakat petani Bangka Belitung akan dapat menghasilkan beberapa rekomendasi dan arahan dalam menentukan arah kebijakan pengelolaan irigasi yang berkelanjutan bagi terwujudnya sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat petani di masa akan datang.

Sementara itu Sekretaris 1 komir Yuniar Irwinsyah mengatakan Terdapat 7 Daerah Irigasi yang dikembangkan dan dikelola Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan total luas potensial sebesar 7150 Ha dan luas fungsional sebesar 2401,6 Ha. 

Yuniar menyebutkan dalam kurun beberapa tahun terakhir total panjang jaringan irigasi yang sudah terbangun s/d tahun 2023 yaitu sepanjang +123.400 meter dan jaringan irigasi dalam kondisi baik hanya sebesar 91.708 meter. 

Selanjutnya fokus pembangunan di masa akan datang Dinas PUPRPRKP Provinsi akan merencanakan meningkatkan daya tampungan air irigasi, berupa pembangunan embung atau waduk dalam menjamin ketersediaan air yang akan mampu meningkatkan hasil terutama produksi padi. 

“Khususnya pada Daerah Irigasi Sungai Jeruk di Kabupaten Bangka yang direncanakan akan dijadikan sentral pangan kedua di Provinsi Bangka Belitung setelah Kabupaten Bangka Selatan, kemudian pembangunan embung DIR Serdang Pergam di Kabupaten Selatan, dan Bangka Pengembangan Embung yang ada di daerah Irigasi Buleng,”ungkapnya.. 

Ia melanjutkan dampak yang signifikan dalam keberhasilan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi yaitu pada Daerah Irigasi Rawa Serdang Pergam, yaitu dengan meningkatnya pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi rawa sudah yang dibangun berdampak pada berkurangnya luas puso (gagal panen) karena banjir (tata Kelola air buruk). 

“Sehingga berdampak positif pada hasil produktivitas padi yang bertambah dari tahun 2020 s/d 2023, dimana pada tahun 2020 produktivitas padi hanya 3 ton/ha dan pada tahun 2023 meningkat menjadi 4,2 ton/ha,”ucapnya.

Sumber: 
PUPRPRKP
Penulis: 
Yoska Pranata
Fotografer: 
Yoska Pranata
Bidang Informasi: 
PUPR